Baterai atau accu atau juga sering disebut dengan aki merupakan komponen pada kendaraan yang berfungsi untuk menyimpan arus listrik sementara di dalamnya. Arus listrik di dalam baterai ini nantinya digunakan untuk mensuplai kebutuhan listrik di kendaraan, misalnya untuk starter, menyalakan lampu dan lain sebagainya.
Agar kinerja baterai dapat maksimal maka kapasitas baterai harus selalu terisi. Pemakaian baterai secara terus-menerus dapat mengurangi kapasitas arus yang tersimpan di dalam baterai. Arus di dalam baterai ini akan diisi kembali oleh alternator di sistem pengisian ketika mesin hidup, akan tetapi jika terdapat kerusakan pada sistem pengisian rusak maka baterai tidak akan diisi.
Baterai dapat diisi menggunakan battery charger. Pengisian baterai dapat dilakukan secara cepat maupun secara lambat. Ketika melakukan pengisian, hal yang harus diperhatikan antara lain :
- Selama melakukan pengisian baterai, maka akan timbul reaksi kimia pada baterai yang menghasilkan gas hidrogen. Gas hidrogen ini akan mudah sekali meledak sehingga jauhkanlah baterai dari percikkan api.
- Setelah melakukan pengisian, jangan melepas kabel pengisi terlebih dahulu dari terminal baterai, tapi matikan dahulu charger baterai sebelum melepas kabel pengisian.
- Temperaur elektrolit jangan sampai melebihi temperatur 450 C. Bila temperatur elektrolit melebihi maka kurangi arus pengisian atau matikan charger baterai.
Pengisian cepat
Pengisian cepat dilakukan jika diperlukan pengisian baterai dalam waktu yang cepat atau singkat. Saat melakukan pengisian cepat ini menggunakan arus yang besar sehingga jika terlalu sering melakukan pengisian cepat akan membuat baterai cepat rusak. Cara melakukan pengisian cepat :
1. Bersihkan terminal baterai dari kotoran, debu dan korosi. Bila perlu amplas bagian terminal tersebut.
2. Lepas semua tutup baterai.
3. Periksa jumlah elektrolit di dalam baterai, bila ketinggian permukaan elektrolit kurang dari batas lower level maka tambahan air suling ke dalam baterai sehingga permukaan elektrolit berada di batas upperl level.
4. Bila pengisian cepat dilakukan pada saat baterai terpasang pada kendaraan maka lepas kabel dari terminal positif dan negatifnya agar tidak merusak komponen-komponen kelistrikan lainnya.
5. Tentukan arus pengisian dan lama pengisian yang diizinkan.
Menentukan arus pengisian
Tentukan kondisi pengeluaran dari berat jenis baterai dengan membandingkan dengan grafik di bawah ini :
kemudian hitunglah arus pengisian dengan menggunakan rumus berikut ini :
Arus pengisian yang benar = kondisi pengeluaran (AH) : (1 + lamanya pengisian (H))
Penting !
Kita menggunakan kondisi pengeluaran dari baterai ini dan bukan dari kondisi pengisian, karena hal ini memberitahukan berapa jauh baterai tersebut kosong sehingga dapat dihitung berapa lama dan berapa arus yang dibutuhkan agar baterai dapat terisi penuh kembali.
Contoh :
Kapasitas baterai 40 AH
Berat jenis hasil pengukuran pada suhu 200 C adalah 1,18
Dari data tersebut maka di dapatkan pengeluaran baterai sebesar 40 % sehingga diperlukan pengisian 16 AH (40% dari kapasitas baterai sebesar 40 AH).
Bila pengisian akan dilakukan selama 30 menit atau setengah jam maka besar arus pengisian yang digunakan adalah :
Arus pengisian yang benar = kondisi pengeluaran (AH) : (1 + lamanya pengisian (H))
Arus pengisian yang benar = 16 AH : (1 + 0,5 H) =10 A
Catatan : untuk melindungi baterai maka arus pengisian maksimum yang digunakan tidak boleh melebihi setengah kapasitas dari baterai, misalnya kapasitas baterai adalah 40 AH maka arus pengisian maksimum tidak boleh melebihi 20 A atau harus kurang dari 20 A.
6. Setelah selesai melakukan pengisian cepat maka ukurlah berat jenis elektrolit baterai, untuk memastikan bahwa berat jenis elektrolit baterai sesuai dengan standar.
7. Pasang kembali tutup baterai dan bersihkan kotak baterai.
Pengisian lambat
Dalam melakukan pengisian cepat akan sangat sulit diperoleh pengisian baterai secara penuh, agar baterai benar-benar dapat diisi penuh maka dianjurkan melakukan pengisian baterai secara lambat, prosedur pengisian baterai secara lambat sama dengan prosedur pengisian baterai secara cepat, kecuali beberapa hal berikut ini :
1. Arus pengisian maksimum yang digunakan harus kurang dari 1/10 dari kapasitas baterai yang ada.
Contoh :
Kapsitas baterai adalah 40 AH maka dapat diperoleh arus pengisian baterai maksimum adalah :
Arus pengisian baterai maksimum = 40 x 1/10 = 4 A
Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian lambat dapat dihitung dengan rumus :
Lamanya pengisian : kondisi kapasitas baterai pengeluaran (AH) : Arus pengisian (A) x (1,2 sampai 1,5).
Contoh :
Kapasitas baterai adalah 40 AH
Berat jenis elektrolit baterai adalah 1,16
Kondisi pengeluaran baterai sekitar kurang lebih 50% menurut grafik pada kondisi pengeluaran baterai di atas.
Karena itu baterai akan membutuhkan pengisian sebesar 40 AH x 50% = 20 AH
Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengisian lambat yaitu :
Lamanya pengisian : kondisi kapasitas baterai pengeluaran (AH) : Arus pengisian (A) x (1,2 sampai 1,5) = 20 AH : 4 A x (1,2 sampai 1,5) = 6 sampai 7,5 H
2. Posisikan saklar pengisian baterai pada posisi pengisian lambat.
3. Setel besar arus pengisian yang akan digunakan.
4. Ketika baterai hampir tersisi penuh maka pengeluaran gas hydrogen akan menjadi lebih banyak. Bila tidak ada lagi kenaikkan berat jenis atau tegangan selama lebih dari satu jam maka baterai tersebut sudah terisi penuh.
0 Response to "Cara Melakukan Pengisian Cepat dan Lambat Accu / Aki / Baterai"
Posting Komentar